Senin, 15 November 2010

Truk Sampah

 
 
" HUKUM TRUCK SAMPAH"
oleh Buletin Summa pada 22 Oktober 2010 jam 14:36

"Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat didepan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.

Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan memaki ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum dan melambai pada orang tersebut.

Saya sangat heran dengan sikapnya yang bersahabat. saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita kerumah sakit!"

Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".

Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustasi, kemarahan, dan kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya kepada anda.

Jangan ambil dihati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup.

Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.

Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak.

Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya.

Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.

Selamat menikmati hidup yang diberkati dan bebas dari "sampah".

Minggu, 14 November 2010

"PUTERA SANG FAJAR"

Lahir 6 Juni 1901

Dari rahim Ibu Bali dan Ayah Kediri.

Sosok tampan dan berwibawa.

Karismanya luar biasa sehingga beribu - ribu wanita tergila - gila.

Setiap dia bersuara rakyatpun terpesona.

Pencetus Pancasila yang berfalsafahkan Bhinneka Tunggal Ika.

Membangkitkan semangat Proklamasi membahana seluruh bumi.

Penganut Ideologi "Berdikari" Berdiri di kaki sendiri".

Tidak seperti sekarang ini menjadi bangsa pengemis tiap hari.

Pemimpin besar Revolusi menjaga keutuhan NKRI.

Anti korupsi meski ruwetnya ekonomi.

Sayang banyak guru bangsa meninggalkannya.

Karena lupa akan harkat, martabat dan pangkat yang disandangnya "Presiden seumur hidup".

Disingkirkan dari panggung kekuasaan.

Gemetar melihat rakyat yang dicintai mati.

Dibantai secara brutal dan tidak manusiawi karena dekat dengan PKI.

Akhir hidupnya memilukan sebagai tahanan politik dari bangsa yang gigih dia perjuangkan

Meski begitu namamu tetap di hati dan perjuanganmu akan kuingat sampai mati

"TERIMAKASIH PAHLAWANKU" PROKLAMASIMU MEMERDEKAKAN BANGSAKU.

"SERPIHAN MUTIARA YANG HILANG"


Lahir di Bukit Tinggi Sumatra Barat 12 Agustus 1902
Sosokmu sederhana, diammu seribu makna tapi tulisan - tulisanmu mengkritik tajam Hindia Belanda.
Jeruji besi penjara tak dirasa karena ingin melihat negeri yang di cinta bebas merdeka !
Tetapi setelah merdeka banyak orang mulai lupa hingga mengangkat dirinya menjadi Presiden sepanjang masa.
Diam seribu kata mengundurkan diri tanpa kuasa karena melihat sepak terjang sahabat yang gila pangkat dan derajad.
Bapak Koperasi pencetus ekonomi rakyat meski hari ini banyak rakyat tetap melarat.
"14 MARET 1980"
Tuhan terlalu cepat semua, Kau panggil satu - satunya yang tersisa.
Proklamator Tercinta !!
Jujur, luhur dan bijaksana. Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa.
Rakyat Indonesia !!!
Hujan airmata dari pelosok negeri. Saat melepas engkau pergi.
Sejuta kepala tertunduk haru. Terlintas nama seorang sahabat yang tak lepas dari namamu.
Terbayang baktimu, terbayang jasamu... terbayang jelas !!!! Jiwa ..... sederhanamu.
Bernisan bangga... Berkafan doa...!!!!
Dari kami yang merindukan orang SEPERTIMU !!!! (dikutip dari lagu Iwan Fals)
SELAMAT JALAN PAHLAWANKU... SELAMAT JALAN WAKIL PRESIDEN PERTAMAKU....PROKLAMATORMU MEMERDEKAKAN NEGERIKU !!!!